Rabu, 13 Juni 2012

Analisis Rasio Keuangan PT Marga Jaya


PT MARGAJAYA HUTAMA
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS
PERIODE BERAKHIR 31 DESEMBER 2002
           

Sumber Kas
1
Hasil operasi selama tahun 2002, laba bersih
Rp    26.360.998.820
2
Penurunan piutang lain-lain
Rp      8.472.187.158
3
Penurunan PPN dibayar di muka
Rp         130.100.935
4
Penurunan aktiva tidak lancar (pihak hub. istimewa)
Rp           69.796.576
5
Penambahan modal di setor
Rp             9.990.000
6
Penambahan hutang bank
Rp      6.215.462.184
7
Penambahan utang di pihak hub. istimewa
Rp      6.033.423.899
8
Penambahan utang dari pihak ke tiga
Rp      9.968.226.127
9
Penambahan utang lain-lain
Rp         678.294.307
10
Penambahan biaya yang masih harus di bayar
Rp         636.200.287
11
Penambahan bagian sewa guna usaha
Rp         697.054.312
12
Penurunan aktiva yang tidak digunakan dalam usaha
Rp      2.171.487.068
13
Penurunan biaya di tangguhkan
Rp         514.049.481
14
Penurunan aktiva tetap lain-lain
Rp         145.278.339

Penggunaan Kas
1
Penambahan piutang usaha di pihak hub. istimewa
Rp         117.885.000
2
Penambahan piutang usaha dari pihak ke tiga
Rp      6.262.627.501
3
Penambahan persediaan
Rp    55.430.023.981
4
Penambahan biaya di bayar di muka
Rp      7.077.974.413
5
Penambahan aktiva lancar lainnya
Rp      3.880.582.700
6
Penambahan aktiva pajak tangguhan
Rp           18.273.418
7
Penurunan utang pajak
Rp         989.940.109
8
Penurunan utang pihak hub. istimewa
Rp      3.934.431.281
9
Penurunan kewajiban pajak tangguhan bersih
Rp      2.460.678.489
10
Penurunan utang dan sewa guna usaha
Rp      1.997.392.381
11
Penurunan hak minoritas atas aktiva bersih anak persh konsldsi
Rp           46.817.014
12
Penurunan kas dan bank
Rp         898.081.994


3. Analisis terhadap Rasio keuangan perusahaan meliputi Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitias, Rasio Rentabilitas

a.    Rasio Likuiditas
1.      Current Ratio (rasio lancar)= aktiva lancar/utang lancar

Tahun 2001 = 238.865.623.854/265.408.416.015 = 0,90 
Tahun 2002 = 302.134.347.902/288.647.137.022 = 1.05

Artinya :
       2001> Kemampuan untuk membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar. Setiap kewajiban lancar Rp 1 dijamin oleh aktiva lancar Rp 0,90. Sama hal nya yang terjadi pada tahun 2002

2.      Quick Ratio (rasio cepat) = aktiva lancar – persediaan/ utang lancar

Tahun 2001 = (238.865.623.854 – 122.818.710.663)/265.408.416.015 = 0,44
Tahun 2002 = (302.134.347.902 – 178.248.734.663)/288.647.137.022 = 0,43

Artinya :
       2001> Kemampuan untuk membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar untuk persediaan. Setiap kewajiban lancar Rp 1 dijamin oleh aktiva lancar Rp 0,44. Sama hal nya yang terjadi pada tahun 2002


3.      Cost Ratio (rasio lambat) = cost + efek (SSB)/ utang lancar

Tahun 2001 = 54.672.142.822/265.408.416.015 = 0,21
Tahun 2002 = 53.774.060.828/288.647.137.022 = 0,19

Artinya:
       Kemampuan untuk membayar utang lancar yang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia dan disimpan di bank. Untuk tahun 2001 adalah, setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh kas Rp 0,21. Demikian pula untuk tahun 2002.

b.    Rasio Solvabilitas
1.      Total Debt to Equity Ratio = Total utang/ekuitas pemegang saham

Tahun 2001 = 300.030.861.352/290.807.560.465 = 1.04
Tahun 2002 = 314.877.080.205/317.178.544.285 = 0,99

Artinya :
       Bagian dari setiap rupiah ekuitas pemegang saham yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan kewajiban (utang).  Untuk tahun 2001, setiap Rp 1.04 dari setiap rupiah ekuitas pemegang saham menjadi jaminan utang. Demikian pula untuk tahun 2002.

2.      Total Debt to Total Asset Ratio = Total Utang/Total Aktiva

Tahun 2001 = 300.030.861.352/591.189.638.675 = 0,15
Tahun 2002 = 314.877.080.205/632.360.024.334 = 0,50

Artinya :
       Bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin kewajiban (utang). Untuk tahun 2001, setiap Rp 0,15 dari setiap rupiah aktiva menjadi jaminan utang. Demikian juga pada tahun 2002.

c.    Rasio Rentabilitas
1.      Gross Profit Margin = Laba Kotor/ Pendapatan Bersih

Tahun 2001 = 170.000.000.000/3.300.000.000.000 = 0,052
Tahun 2002 = 290.000.000.000/3.600.000.000.000 = 0,072

Artinya :
       Menunjukkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba bruto per rupiah penjualan. Untuk tahun 2001, setiap Rp 1 penjualan menghasilkan laba bruto sebesar Rp 0,052 (0,52 %)

2.      Net Profit Margin = Laba setelah pajak/Penjualan Bersih

Tahun 2001 = 142.000.629.674/3.300.000.000.000 = 0,043
Tahun 2002 = 259.472.310.371/3.600.000.000.000 = 0,072

Artinya :
       Menunjukkan keuntungan neto atau laba bersih per rupiah penjualan. Semakin besar angka yang didapat menunjukkan kinerja yang semakin baik. Untuk tahun 2001, setiap Rp 1 penjualan memberikan keuntungan bersih sebesar Rp 0,043

3.      Earning Power of Total Invesment = Laba sebelum pajak/ total Aktiva

Tahun 2001 = 192.114.210.450/591.189.638.675 = 0,32
Tahun 2002 = 309.507.378.150/632.360.024.334 = 0,49

Artinya :
       Menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengelolah modal perusahaan yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor (pemegang obligasi dan saham). Untuk tahun 2001, setiap Rp 1 modal menghasilkan keuntungan Rp 0,32 untuk investor.

4.      Return on Equity = Laba setelah pajak/ Ekuitas pemegang saham

Tahun 2001 = 142.000.629.674/290.807.560.465 = 0,49
Tahun 2002 = 259.472.310.371/317.178.544.285 = 0,82

Artinya :
       Menunjukkan kemampuan ekuitas pemegang saham untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham peferen dan saham biasa. Untuk tahun 2001, setiap Rp 1 ekuitas pemegang saham menghasilkan keuntungan bersih Rp 0,49 yang tersedia untuk pemegang saham preferen dan saham biasa. Demikian juga untuk tahun 2002.


4. Rasio Break Efent Point

BEP = Fixed Cost/(Harga/unit – variabel Cost/unit)

Tahun 2001 = 50.000.000.000/(3.300.000.000.000 – 1.480.000.000.000)
                     = 50.000.000.000/1.820.000.000.000 = 0,027

Tahun 2002 = 50.000.000.000/(3.600.000.000.000 – 1.510.000.000.000)
                     = 50.000.000.000/2.090.000.000.000 = 0,024 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar