BAB 21
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN
DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL
Siklus perolehan dan
pembayaran kembali modal meliputi pembayaran bunga dan deviden. Perkiraan
perkiraan utama dalam siklus ini meliputi wesel bayar, utang kontrak, utang
hipotik, utang obligasi, beban bunga, bunga masih harus dibayar, kas di bank,
modal-saham biasa, modal – saham preferan, agio modal, modal donasi, laba
ditahan, apropriasi laba ditahan, saham perbendaharaan, dividen yang diumumkan,
utang dividen, perusahaan perorangan-perkiraan modal, perkiraan-perkiraan
modal.
·
Ciri
khas siklus ini:
1. Relatif
sedikit transaksinya tetapi biasanya masing-masing transaksi jumlahnya
material.
2. Pengabaian
suatu transaksi merupakan masalah audit utama karena satuannya umumnya
material.
3. Terdapat
hubungan hukum antara satuan usaha klien dari pemegang saham, obligasi atau
dokumen-dokuman pemilikan yang serupa.
4. Terdapat
hubungan langsung antara perkiraan bunga dan deviden dengan pinjaman dan modal.
·
Metode
perancangan pengujian terinci atas saldo wesel bayar:
1.
Tentukan materialitas dan
tetapkan AAR dan IR untuk wesel bayar.
2.
Tentukan CR untuk wesel bayar
3.
Rancang dan laksanakan test of
control, subtantif tes dan prosedur analitis untuk siklus perolehan dan
pembayaran dan siklus penjualan dan penerimaan kas
4.
Rancang dan laksanakan prosedur
analitis untuk saldo wesel bayar
5.
Rancang pengujian terinci atas
saldo wesel bayar untuk memenuhi tujuan spesifik audit.
·
Wesel bayar
Wesel bayar adalah
kewajiban hukum terhadap kreditor yang mungkin dijamin oleh akiva maupun sama
sekali tidak dijamin.
§
Pembahasan sekilas tentang
perkiraan.
Perkiraan
yang digunakan untuk wesel bayar dan bunga adalah wesel bayar, kas di bank,
utang bunga, beban bunga.
§
Tujuan Audit Wesel Bayar, untuk
menentukan apakah:
1. Struktur
pengendalian intern terhadap wesel bayar cukup memadai
2. Transaksi
telah diotorisasi secara pantas dan telah dicatat sesuai tujuan pengujian
transaksi
3. Utang
akibat wesel bayar dan beban bunga dan kewajiban yang masih harus dibayar yang
berhubungan, telah dinyatakan dengan pantas dan sesuai tujuan pengujian terinci
atas saldo
§
Pengendalian Intern Wesel Bayar
1. Otorisasi yang pantas atas
penerbitan wesel baru oleh dewan direksi atau manajemen puncak
2. Pengendalian yang mencukupi
atas pembayaran pokok pinjaman dan bunga sebagai bagian siklus perolehan
dan pembayaran
3. Dokumen dan catatan yang
pantas meliputi buku tambahan dan pengawasan terhadap wesel-wesel
kosong atau telah dibayar oleh seorang petugas yang bertanggungjawab
4. Verifikasi Independen secara
peridodik melalui rekonsiliasi dengan buku besar dan dibandingkan dengan
catatan pemegang wesel. Beban bunga wesel juga harus dihitung kembali.
§
Pengujian atas transaksi Wesel
Bayar
Meliputi
peerbitan wesel bayar dan pembayaran kembali pokok pinjaman serta bunga.
Pengujian harus ditekankan terhadap empat pengendalian intern yang telah
dibahas di depan.
§
Prosedur analitis Wesel Bayar
Prosedur
analitis disini esensial karena pengujian terinci atas beban bunga dan bunga
terutang sering kali dieliminasi saat hasilnya menguntungkan. Contoh prosedur
analitis untuk wesel bayar dan perkiraan bunga:
1) Hitung
kembali taksiran beban bunga dn basis tingkat bunga rata-rata dan wesel bayar
bulanan keseluruhan
2) Bandingkan
wesel bayar outstanding dengan than sebelumnya
3) Bandingkan
saldo total wesel bayar, beban bunga dan bunga terutang dengan tahun sebelumnya
§
Pengujian terinci atas saldo wesel
bayar
Langkah
awal adalah penggunaan skedul wesel bayar dan bunga terutang yang diperoleh
dari klien. Skedul wesel bayar digunakan sebagai kerangka acuan prosedur
pengujian terinci atas saldo.
§
Tujuan audit terinci atas saldo
wesel bayar adalah:
1. kelengkapan:
suluruh wesel bayar yang ada telah dicatat.
2. akurasi:
penghitungan wesel bayar dan bunganya dalam skedul telah tepat
3. penyajian
dan pengungkapan: wesel bayar, beban bunga, dan
bunga yang terutang disajikan dan diungkapan dengan memadai
4. detail
tie in: wesel bayar dalam skedul cocok
dengan berkas induk
5. eksistensi: wesel
bayar yang tercatat benar-benar ada
6. kewajiban: wesel
bayar yang tercatat benar-benar kewajiban klien
7. cut
off: wesel bayar telah dicatat pada periode yang tepat
Dari
ketujuh tujuan di atas, yang terpenting adalah kelengkapan, akurasi,
sertapenyajian dan pengungkapan.
·
Modal
Pemilik
§
Tujuan Audit
Menentukan apakah :
1)
Struktur pengendalian intern
terhadap modal dan dividen yang berkaitan mencukupi
2)
Transaksi-transaksi modal telah
dicatat sesuai dengan tujuan pengendalian ntern
3)
Saldo-saldo modal pemilik telah
dilaporkan dan diungkapkan sesuai dengan tujuan pengujian terinci atas saldo
(kepemilikan tidak layak diterapkan)
§
Pengendalian Intern
Beberapa pengendalian intern
penting yang diutamakan oleh auditor:
1)
Otorisasi yang pantas atas
transaksi
2)
Petugas dari agen pemindahan
saham yang independen
3)
Pencatatan yang pantas dan
pembagian tugas
·
Audit
Atas Modal Saham dan Paid In Capital
1. Seluruh transaksi saham yang ada telah dicatat.
Auditor
dapat meminta konfirmasi mengenai transaksi-transaksi modal saham dan mengenai
nilai dari transaksi-transaksi saham tersebut serta melakukan penelitian
terhadap notulen rapat
2. Transaksi saham yang pentas telah diotorisasi dan
dinilai dengan pantas.
Kebenaran
nilai transaksi saham yang dilakukan secara tunai dapat diverifikasi dengan:
a. meminta
konfirmasi tentang jumlahnya kepada agen pemindah saham dan menelusuri jumlah
transaksi saham yang ada ke dlam pemerimaan uang.
b. memeriksa
jumlah yang dikredit ke dalam modal saham dan agio saham adalah benar dengan
melihat kembali pada akte perusahaan, apakah sesuai dengan nilai pari atau
nilai modal saham yang ditetapkan.
§
Modal saham dinilai dengan pantas
Pertimbangan
penting dalam penilaian modal saham adalah verifikasi atas jumlah saham yang
digunakan dalam menghitung laba perlembar saham. Saldo akhir dalam perkiraan
modal diverifikasi mula-mula dengan menentukan jumlah saham beredar pada
tanggal neraca.
§
Modal saham diungkapkan dengan
pantas.
Auditor
harus yakin bahwa terdapat penjelasan yang mencukupi untuk setiap golngan
saham, termasuk informasi mengenai jumlah saham yang diterbitkan dan beredar
dan hak khusus dari setiap jenis saham tertentu.
Sumber
informasi penting dalam menentukan apakah modal saham telah diungkapkan secara
memadai adalah akte pendirian perusahaan, notulen rapat dewan direksi, analisis
auditor terhadap transaksi-transaksi modal.
·
Audit
Atas Deviden
Penekanan
audit adalah pada transaksinya dan bukan pada saldo akhir, kecuali jika ada
utang dividen
Tujuan
terpenting dari pengendalian atas dividen:
1. Dividen
yang dicatat telah diotorisasi
2. Dividen
yang ada seluruhnya telah dicatat
3. Dividen
telah dinilai dengan pantas
4. Dividen
yang dibayarkan kepada pemegang saham adalah absah
5. Utang
dividen telah dicatat
6. Utang dividen
telah dinilai dengan pantas.
·
Audit
Atas Laba Ditahan
1. Titik
awal audit atas laba ditahan adalah analisis atas laba ditahun untuk sepanjang
tahun yang bersangkutan.
2. Audit
atas pengkreditan laba ditahan yang berasal dari laba tahun bersangkutan dilakukan
dengan menelusuri jurnal dalam laba ditahan ke dalam laba bersih pada
penghitungan laba rugi.
3. Setelah
auditor yakin suatu transaksi pantas diklasifikasikan transaksi laba ditahan,
berikutnya harus ditentukan kebenaran nilainya.
4. Pertimbangan
penting lainnya adalah menyelidiki apakah ada transaksi yang seharusnya
dimasukkan tapi belum dicatat.
Hal
penting dalam menentukan apakah laba ditahan diungkapkan dengan benar adalah
keberadaan pembatasan-pembatasan terhadap pembayaran deviden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar